Sejarah Kepramukaan Dunia dan Indonesia
Sejarah Pramuka Dunia
Sejarah Kepramukaan Dunia tidak lepas dari Lord Robert Baden Powell of Gilwell sebagai pendiri gerakan kepramukaan sedunia. Untuk itu, dalam mempelajari sejarah pramuka dunia kita juga harus mengetahui riwayat hidup dari Baden Powell terlebih dahulu. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai riwayat hidup Baden Powell.
Riwayat hidup Baden Powell
- Lahir dengan nama Robert Stephenson Smyth
- Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 di London, Inggris
- Wafat pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya
- Ayahnya bernama Powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford
- Ibunya bernama Henrietta Grace Smyth
- Istrinya bernama Olave Baden-Powell
- Baden Powell memiliki tiga anak yaitu Peter Baden-Powell, Heather Grace Baden-Powell, dan Betty Clay
- Contoh buku ciptaannya yaitu Scouting for Boy dan, Aids To Scouting
Ayahnya meninggal ketika Stephenson masih kecil. Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
- Karena ditinggal bapak sejak kecil, sehingga mendapatkan pembinaan watak ibunya.
- Kakaknya memberikan latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain‐lainnya.
- Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, berolah raga, mengarang dan menggambar membuat ia memiliki banyak teman
- Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
- Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
- Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Pengalaman tersebut ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda . Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik. William Smyth seorang pimpinan. Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu. Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
Sejarah Kepramukaan Sedunia
- Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya, kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”, kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
- Tahun 1912 atas bantuan adik perempuannya, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
- Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini menceritakan tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
- Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun.
- Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
- Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliaumengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
- Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
- Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
- Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
- Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
- Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
- Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
- Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
- Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
- Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
- Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
- Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
- Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
- Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
- Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
- Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
- Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
- Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
- Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
- Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
- Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919.
- Sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
- Tahun 1920 dibentuk Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya diLondon, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke OttawaKanada.
- Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
- Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
- Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin
- Contoh Organisasi Kepanduan Dunia yaitu World Organization of the Scout Movement (WOSM) dan World Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS)
Sejarah Pramuka Indonesia
Scouting yang di kenal di Indonesia dikenal dengan istilah Kepramukaan, dikembangkan oleh Lord Baden Powell sebagai cara membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan, beliau menerapkan scouting secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tahun 1907.
Melalui buku “Scouting for Boy” itulah kepanduan berkembang termasuk di Indonesia. Pada kurun waktu tahun 1950-1960 organisasi kepanduan tumbuh semakin banyak jumlah dan ragamnya, bahkan diantaranya merupakan organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik, tentunya hal itu menyalahi prinsip dasar dan metode kepanduan.
Memperhatikan keadaan yang demikian itu dan atas dorongan para tokoh kepanduan saat itu, serta bertolak dari ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, Presiden Soekarno selaku mandataris MPRS pada
tanggal 9 maret 1961 memberikan amanat kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka. Beliau merasa
berkewajiban melaksanakan amanat MPRS, untuk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.
Oleh karena itu beliau menyatakan pembubaran organsiasi kepanduan di Indonesia dan meleburnya ke dalam suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal bernama GERAKAN PRAMUKA yang diberi tugas melaksanakan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indoneisa. Gerakan Pramuka dengan lambang TUNAS KELAPA di bentuk dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961. Meskipun Gearakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.
Pada peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke-45 Tahun 2006, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang antara lain dalam upaya pemantapan organisasi Gerakan Pramuka telah menghasilkan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA. Hal ini dilakukan karena Perkembangan Gerakan Pramuka mengalami pasang surut dan pada kurun waktu tertentu kurang dirasakan pentingnya oleh kaum muda.
- Bapak Pramuka Indonesia yaitu Sri Sultan Hamengkubuwana IX
- Bapak Pandu Indonesia yaitu Kh. Agus Salim
- Penemu Lambang Tunas Kelapa yaitu Sunardyo Admodipoerwa
- Tingakatan Siaga dalam pramuka digambarkan oleh peristiwa Budi Utomo (20 Mei 1908)
- Tingkatan Penggalang dalam pramuka digambarkan oleh peristiwa Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928)
- Sedangkan Tingkatan Penegak Pandega digambarkan oleh peristiwa Kemerdekaan (17 Agustus 1945)
- Jambore Nasional pertama diadakan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta
Komentar
Posting Komentar